BERBAGAI bentuk ketimpangan dalam tatanan hidup yang dialami masyarakat
sering kita dengar dan saksikan setiap harinya. Misalnya kecelakaan lalu
lintas, usaha seret, keruwetan rumah tangga, usaha sepi, perusahaan yang sering
mengalami musibah atau peristiwa lain yang datang dari gangguan tangan jahil
dan roh jahat.
Dalam khasanah supranatural, ada sebuah lelaku atau cara yang bisa
dijadikan alternatif penyelesaian. Paling tidak begitulah menurut AA. KS.
Gunawan salah seorang penyembuh yang buka praktek di Tanjung Morawa.
Adalah susuk Al Kashirun namanya. Susuk buatannya ini mampu meredam
segala bentuk keruwetan yang dialami pasien. Khasiat susuk itu adalah untuk
pagar badan, pengasihan, merukunkan rumah tangga, mengembalikan istri / suami
yang nyeleweng persoalan cinta, pengobatan (menyembuhkan impotensi, mendongkrak
kejantanan, mengatasi frigiditas sex kaum wanita), dan memperlancar usaha.
Jadi intinya susuk bukan hanya memberikan daya tarik pada pemakainya
tapi juga pada lingkup yang lebih luas yaitu rezeki.
Sebagai contoh, banyak kalangan pejabat yang menggunakan susuk agar
kariernya meningkat dan sukses cemerlang atau minta agar dapat jabatan yang
basah, atau mohon agar jabatannya yang empuk tidak digeser pejabat yang lebih
atas lagi. Dari kalangan eksekutif/ bisnisman, antara lain mohon dibantu menang
tender suatu proyek, atau minta diperlancar mencari modal investasi, dan
lain-lain.
“Dari sekian orang yang datang ke sini hampir semuanya berniat baik,”
ujarnya.
AA KS Gunawan, sadar jika profesinya sebagai pemasang susuk akan
dipandang negatif oleh masyarakat. Pandangan ini muncul karena adanya
kepercayaan bahwa memasang susuk adalah perbuatan syirik yang dilarang agama.
Atau anggapan lainnya, misalnya, orang yang memasang susuk akan kesulitan
ketika akan mati.
Pria ini serta merta menampik anggapan yang hingga kini masih tumbuh
subur di masyarakat itu. Bahkan ia membenarkannya. Namun tentu saja dengan
catatan, ketika cara-cara yang digunakan bukan melalui pendekatan dengan sang
pencipta, maka memasang susuk menjadi perbuatan syirik.
“Ilmu yang saya gunakan bersumber dari ilmu putih. Saya nggak pakai
jin. Saya murni melalui pendekatan dengan Yang di Atas. Makanya saya berani
tampil di media cetak maupun elektronik dan internet,” ucapnya yakin.
AA Ks Gunawan kemudian menjelaskan cara kerjanya. Mula-mula ia
menanyakan kepada orang yang bersangkutan akan digunakan untuk apa susuk itu.
Selama untuk tujuan kebaikan, ia tidak keberatan. Misalnya, orang yang ingin
karirnya sukses, dihormati bawahannya, atau disayangi atasan; untuk
mengembalikan pasangan suami istri yang selingkuh; ingin dipermudah segala
urusan; ingin dipermudah mendapatkan jodoh; mengatasi kenalan remaja, dan
lain-lainnya.
Belum lama ini seorang pengusaha dari Asahan datang kepadanya. Ia
meminta Aa KS membantu untuk mengurus perizinan usaha.
“Saya bisa membantu mempermudah urusannya. Misalnya, agar biaya bisa
ditekan seminimal mungkin, tidak dipersulit birokrasi. Dengan susuk ini orang
yang semula berniat jahat kepadanya, menjadi diurungkan,” ujarnya
Sebaliknya, ia tidak segan-segan menolak jika dari awal susuk itu akan
digunakan untuk niat yang tidak baik. “Sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh
agama atau yang melanggar norma-norma di masyarakat, saya nggak mau,” ujarnya.
Lalu bagaimana jika ternyata susuk itu tidak digunakan untuk tujuan
kebaikan, misalnya untuk niat jahat tertentu ?
“Seorang penjual pisau bebas menjualnya meski pisau itu di belakang
ternyata digunakan untuk membunuh. Saya pun demikian. Saya menawarkan susuk ini
untuk kebaikan. Jika kemudian ternyata disalahgunakan, ini bukan keinginan
saya,” terangnya kemudian.
Uniknya lagi, susuk Al Kashirun ini berupa layanan siap pakai. Pasien
tak perlu melakukan ritual tertentu, seperti puasa, atau pun ritual lainnya. Ia
tinggal membeli maharnya dan terima jadi. Semua ritual dijalankan oleh AA KS
Gunawan. “Insya Allah saya akan bangun setiap malam memohonkan kepada yang di
atas. Semua urusan pasien, saya yang akan menanggung,” katanya.
AA Ks memasang susuk di bagian leher ke atas. Ia melayani semua
kalangan, dari kalangan bawah sampai kalangan elit. Dari orang biasa sampai
pejabat. Dan tidak terbatas oleh suku ras maupun agama.
“Semua jenis susuk tergantung pada ahli metafisikanya. Bersumber
darimana ilmu itu didapatkan. Keberhasilan ilmu putih banyak ditentukan oleh
kedekatan pada Yang di Atas,” paparnya.
Menutup pembicaraan, AA KS Gunawan berpesan, apapun masalah yang
dihadapi oleh manusia kuncinya berusaha dan optimis dan bersyukur atas apapun
yang telah diberikan Tuhan kepada kita. (Abdurrahman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar